Indonesia memiliki pasar sepeda motor yang besar, di mana penjual motor di tahun 2023 mencapai 6,2 juta unit. Sayangnya penetrasi penjualan sepeda motor listrik masih minim. Tren penjualan kuda besi nir emisi sebetulnya meningkat dalam beberapa tahun ke belakang. Tapi, penetrasinya masih jauh di Bawah motor konvensional. Asosiasi Industri Sepeda Motor Indonesia (AISI) menyebutkan penjualan motor konvensional mencapai 5.221.470 unit pada 2022, dan penjualan motor listrik baru 17.198 unit. Sedangkan penjualan motor di tahun 2023 mencapai 6.236.992 unit, dan penjualan motor listrik sudah di angka 54.737 unit.
Ketua Umum AISI, Johannes Loman, menyoroti perkembangan teknologi motor listrik cukup pesat, angka penjualannya masih belum signifikan. Ia menyoroti beberapa faktor yang menjadi penghambat utama, seperti keterbatasan jarak tempuh, waktu pengisian daya yang cukup lama, serta harga yang masih tergolong tinggi.
"Konsumen memerlukan keyakinan sepeda motor listrik dapat memenuhi kebutuhan mereka secara optimal, terutama dalam hal kecepatan dan jangkauan," jelas Loman dikutip dari Antara.
CEO sebuah perusahaan sepeda motor listrik di Indonesia yang tidak ingin disebutkan mereknya, Raditya Wibowo, melihat tingkat adopsi kendaraan listrik yang rendah disebabkan sepeda motor listrik saat ini belum mampu memenuhi kebutuhan pengendara Indonesia. Selain itu sepeda motor listrik yang tersedia belum bisa juga memenuhi kebutuhan konsumen Indonesia dari aspek kinerja, durability, dan keandalan yang baik. Alasan lain karena sepeda motor listrik diyakini belum mampu menjawab kebutuhan mobilitas sehari-hari masyarakat Indonesia, terutama dalam hal jarak tempuh, jaringan charging station, keamanan baterai serta jaminan after sales.
“Melihat perkembangan motor listrik saat ini, kayaknya belum ada produk yang bener-bener bisa menjawab kebutuhan masyarakat. Kebanyakan masyarakat tahunya motor listrik itu tidak bisa dipakai jauh, tarikan kurang optimal, atau bingung nge-charge-nya dimana. Jadi hal-hal dasar seperti ini yang membuat tingkat adopsi motor listrik rendah,” ujar Raditya Wibowo melalui keterangan resminya.
image quote pre code